Rabu, 26 Maret 2014

Inspirasi Seorang Nenek Penjual Sapu

10.56

Tourworldinfo Community - Inspirasi Seorang Nenek Penjual Sapu. Pada postingan kali ini saya akan sedikit memberikan sebuah cerita yang penuh dengan makna inspirasi dari seorang nenek tua seorang penjual sapu. Untuk itu bagi anda para pengunjung blot Tourworldinfo Community yang ingin membaca artikel ini alangkah baiknya sebelum membaca anda berkonsentrasi dalam membaca kisah nyata ini sehingga anda dapat menerapkan pengalaman kisah ini di kehidupan anda.

Dari Blog Tourworldinfo kisah ini kami persembahkan untuk para pengunjung blog ini dengan sumber cerita yang kami kutip dari Majalah Intisari Agustus 2004.

Inspirasi Seorang Nenek Penjual Sapu

Inspirasi Seorang Nenek Penjual Sapu

Seorang teman menceritakan kekagumannya pada seorang nenek yang mangkal di depan Pasar Godean, Sleman, Yogyakarta. Ketika itu hari Minggu, saat dia dan keluarganya hendak pulang usai silaturahim bersama kerabat, mereka melewati Pasar Godean.

Ibu dan teman saya tergoda membeli ayam goreng di depan pasar untuk sajian makan malam. Kebetulan hari mulai gelap. Di samping warung ayam goreng tersebut ada seorang nenek berpakaian lusuh bak pengemis, duduk bersimpuh tanpa alas, sambil merangkul tiga ikat sapu ijuk. Keadaannya terlihat payah, lemah, dan tak berdaya. Setelah membayar ayam goreng, ibu teman saya bermaksud memberi Rp. 1000,- (tahun 2004) karena iba dan menganggap nenek tadi pengemis. Saat menyodorkan lembaran uang tadi, tidak diduga si nenek malah menunduk kecewa dan menggeleng pelan. Sekali lagi diberi uang, sekali lagi nenek itu menolak.
Penjual ayam goreng yang kebetulan melihat kejadian itu kemudian menjelaskan bahwa nenek itu bukanlah pengemis, melainkan penjual sapu ijuk. Paham akan maksud keberadaan sang nenek yang sebenarnya, ibu teman saya akhirnya memutuskan membeli tiga sapunya yang berharga Rp. 1.500,- per ikat. Meskipun ijuknya jarang-jarang dan tidak bagus, ikatannya pun longgar.

Menerima uang Rp. 5.000,- si nenek tampak ngedumel sendiri. Ternyata dia tidak punya uang kembalian/
"Ambil saja uang kembaliannya,", kata ibu teman saya. Namun, si nenek ngotot untuk mencari ang kembalian Rp. 500,-. Dia lalu bangkit dan dengan susah payah menukar uang di warung terdekat.

Ibu teman saya terpaku melihat polah sang nenek. Sesampainya di mbol, ia masih terus berpikir, bagaimana mungkin di zaman sekarang masih ada orang yang begitu jujur, mandiri, dan mempunyai harga diri yang begitu tinggi.

Nah itulah beberapa penggalan sedikit cerita tentang Inspirasi Seorang Nenek Penjual Sapu yang dapat anda lihat dan baca. Semoga kisah inspirasi tersebut bisa bermanfaat bagi anda yang membacanya. Apabila cerita ini menarik silahkan anda sebarkan link blog ini atau anda bisa menyebarkan melalui social media dibawah ini. Terimakasih telah mengunjungi blog Tourworldifo Community. Nantikan kisah inspirasi lainnya yang akan kami update setiap harinya.
(Baca Juga: Cara Memotivasi Diri Sendiri Agar Bersemangat )